Usia 52 Tahun, Kejar Ijazah SMP

Usia 52 Tahun, Kejar Ijazah SMP

\"\"BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Pelaksanaan Ujian Nasional Program Kesetaraan (UNPK) atau dikenal Paket B atau setara SMP dilakukan serentak se-Indonesia, kemarin (13/10). Di Kota Bengkulu, pelaksanaannya dipusatkan di SMKN 1. Dengan jumlah peserta tercatat sebanyak 30 orang. Uniknya dari jumlah itu ada peserta tertua yang usianya sudah mencapai 52 tahun atas nama Sri Winanta, warga Desa Wargo Mulyo, Pondok Kubang Bengkulu Tengah. Meski usaianya sudah cukup tua namun ia tetap semangat mengikuti ujian paket B untuk mendapatlan ijazah setara SMP. Kepada Bengkulu Ekspress yang mewawancarainya kemarin (13/10) Sri menuturkan, ia berangkat ujian ke SMKN 1 Kota Bengkulu bersama rekannya menggunakan sepeda motor supra warna biru. Di dalam ruangan laboratorium komputer SMKN 1 yang dijadikan ruangan UNPK, Sri duduk dibangku urutan pertama paling kanan, dari 20 peserta. Meski peserta paket B tertua yang digelar di kota Bengkulu, dengan usia 52 tahun. Jangan dianggap remeh. Pria kelahiran 1965 ini memiliki luar biasa. Meski saat ini menjabat sebagai kepala dusun di Dusun Wargo Mulyo, Pondok Kubang, Kabupaten Bengkulu Tengah Bengkulu Tengah ia tak malu mengikuti ujian paket B. Dikatakanya, hal yang memotivasi dirinya untuk ikut ujian paket B ingin lebih maju, dan tidak ingin ketertinggalan dengan kemajuan zaman. \"Dulu ujian secara manual, diera saat ini saya belum ada apa-apanya, makanya perlu mengikuti kemajuan teknologi,\" ungkapnya. Walau tidak pernah mengenal komputer, Sri menuturkan, dirinya tidak terlalu gamang dalam menggunakan perangkat komputer sebagai sarana ujian kali ini. \"Tidak ada yang susah, tadi pas mengisi data sudah bisa dibantu petugas, \" cetusnya. Dari waktu dua jam yang disiapkan panitia, peserta dengan sangat cepat keluar, dan pada umumnya peserta hanya memanfaatkan satu jam saja untuk mengerjakan soal. Begitu juga dengan Sri. Menurutnya ujian komputer tidak sulit, peserta lain jangan takut sebelum berperang. Hal yang membuatnya tambah semangat mengikuti ujian adalah dukungan keluarganya. Anak-istrinya senang melihatnya masih mau belajar pada usia yang tidak muda lagi. \"Saya jadi semangat, karena didukung keluarga,\" katanya. Bagi Sri, pendidikan sangat penting dan mampu mengubah keluarga. Ia berharap setelah ia dinyatakan lulus, ia ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang paket C. \"Mumpung waktu dan peluangnya masih ada, kita manfaatkan dengan baik, \" cetusnya. Ia berharap semangatnya belajar pada usia sekarang bisa dicontoh para pemuda dan pelajar lainya, karena dengan usia muda dapat mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya, dengan begitu mudah mendapatkan pekerjaan. Banyak bertanya Sementara itu pelaksanaan UNPK berbasis komputer di SMKN 3 untuk jenjang paket C berlangsung lancar. Meski diakui masing banyak peserta yang tidak memahami penggunaan komputer sehingga mereka banyak bertanya. Prilaku peserta ujian itu sempat membuat panitia kewalahan dalam melayani dan membantu proses log in komputer masing-masing peserta ujian. \"Panitia sempat kewalahan karena sebentar-sebentar peserta meminta bantuan untuk log in, padahal dari awal sudah dipandu dalam mengisi identitas,\" kata proktor Markos Hadinata Diakui siswa program kesetaraan tidak bisa disamakan dengan siswa reguler, sehingga dalam pelaksanaan ujian kali ini perlu layanan ekstra. Pelaksanaan UNPK dihari pertama sesi pertama dari 31 peserta yang tidak sebanyak 7 orang, tanpa keterangan. Ujian yang akan dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut, telah berbasis komputer, terdiri dari dua sesi atau dua mata pelajaran per harinya. Pantauan Bengkulu Ekspress di lapangan, pelaksanaan ujian nasional program kesetaraan berbasis komputer dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama dimulai sejak pukul 08.00 wib - 10.00 wib, dan sesi kedua dimulai pukul 13.30 -16.00 wib. Di SMKN 1, peserta UNPK tercatat 30 peserta, namun yang tidak hadir mencapai setengahnya yakni 18 peserta. (247)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: